Rabu, 27 Juni 2012

First Love - Part 2

Oke ini cerita ke dua yang gue post, ya masih jauh dari ke sempurnaan sih tapi coba aja baca dulu. Sekali lagi maaf ya kalau kata-katanya masih acak-acakkan dan ceritanya kurang nyambung. Ini Part 2nya, agak aneh sih tapi ya coba baca aja dulu. Selamat menikmati..
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PART 2

Pagi ini badanku masih terasa sangat sakit, akibat kejadian kemarin. Untungnya hari ini hari sabtu, jadi aku bisa beristirahat dirumah. Umm.. kemarin itu Aldi yang nganter aku sampai rumah, tapi aku hanya mengizinkan dia mengantar sampai terasku saja. Aku tidak berani mengajak orang yang baru aku kenal masuk ke dalam rumah, apalagi berlawanan jenis.
Aku melangkah dengan sayu keluar dari kamar menuju kamar mandi, aku mencuci muka agar terlihat lebih segar. Hoam.. masih ngantuk, tapi aku makan dulu deh. Seperti biasanya, mbok Imah sudah menyiapkan sarapan di meja makan. Setelah makan, aku bergegas masuk ke kamar mandi untuk mandi. Setelah mandi, aku masuk ke kamar lagi dan aku melihat Melani ada di kamarku sambil membaca sebuah majalah.
“Hai Mel..” sapaku pada Melani. Yap setiap sabtu atau minggu, Melani pasti kerumahku.
“Hai Tar, akhirnya kamu selesai juga.” Bales Melani.
“Hehe iya, kamu udah lama disini?” jawabku.
“Hm.. lumayan sih, gimana ke adaan kamu? Masih pada sakit? Maaf ya kemarin aku ninggalin kamu, soalnya aku disuruh ke perpus.”
“Udah lumayan enak, tapi masih pada sakit. Oh gitu, yaudah gpp kok mel.”
“Bagus deh. Oh iya, yang kemarin nabrak dan nolongin kamu itu namanya Aldi. Dia anak baru pindahan dari Amrik, keren lagi tapi sayangnya kemarin aku disuruh ke perpus.”
“ Iya, aku udah tau kok. Kemarin dia udah jelasin, gak keren ah.. biasa aja, aku gak tertarik sama dia. Kan kamu tau kalau aku suka cowok tipe Harry Style, nah kalo harry baru keren.”
“Oh jadi udah tau toh, kenalin aku sama dia dong. Iya sih dia bukan tipe kamu, tapi dia sebelas duabelas lah sama harry.”
“Kenalin? Ngapain? Hah? Sebelas duabelas? Jelas-jelas beda jauh banget gitu kok, Harry jauh lebih keren dan lucu.”
“Ya aku mau kenalan aja sama dia, emangnya gak boleh? Jangan-jangan kamu naksir sama Aldi lagi? Iyalah kamu gak akan bilang Aldi keren, kan just Harry in your heart.. tapikan harry itu boyband, personilnya One Direction lagi jadi ya pastinya sulit untuk ketemu.”
“Naksir sama Aldi? Enggak lah yaww.. kata siapa sulit? Nanti aku pasti ketemu sama dia deh, liat aja nanti wkwk.”
“Oke deh, aku tunggu ya buktinya.”
Ya dari pagi itu sampai sore, Melani ada di dirumahku. Kita bercanda di kamar, dan berbincang mengenai One Direction.
Malam ini gak tau kenapa aku merasa sangat kesepian, pengen pergi keluar tapi aku lagi gak enak badan. Akhirnya aku hanya duduk di dekat balkon kamarku, memandang kosong ke arah sana. Gak tau apa yang aku pikirkan saat ini, tapi aku merasa malam ini sangat berbeda dari malam-malam sebelumnya. Tiba-tiba suara alunan musik lagu “One Thing” terdengar, yap itu adalah bunyi ring tone hp ku. “Siapa yang nelfon malam-malam gini?” Gumamku. “Ganggu orang aja nih, gak tau apa kalau gue lagi menikmati udara di malam hari.” Aku mengambil hp yang ada di tempat tidur, nomornya tidak dikenal tapi aku angkat aja deh.
“Halo.. ini Tara bukan?” sapa suara itu dari sana.
“Ya? Ini siapa?” tanyaku bingung.
“Ini gue, Aldi. Masih inget kan?”
“Aldi yang kemaren nabrak gue?”
“Iya iya, maaf banget ya atas kejadian kemaren. Gimana ke adaan lo sekarang tar?”
“Hm.. udah lumayan sih, tapi masih sakit.”
“Oh bagus deh, gue kira lo masih parah. Sebagai permintaan maaf gue, besok mau gak jalan bareng gue? Tenang aja, gue traktir kok.”
“Hm... gimana ya, gue bingung. Gue kan baru kenal sama lo, jadi masih canggung buat jalan bareng lo kecuali kita perginya gak berdua.”
“Lo mau ngajak temen? Yaudah ajak aja, asal itu bisa ngebuat lo gak canggung jalan bareng gue. Gue juga ngajak 1 orang lagi kok.”
“Hm.. oke deh, besok nih? Jam berapa?”
“Jam 11 aja, sekalian makan siang. Gue jemput di rumah lo, okey?”
“Oke.” Gak tau kenapa, saat itu aku langsung menerima tawaran dari Aldi. Padahalkan biasanya aku gak pernah mau di ajak jalan sama orang yang baru aku kenal. Setelah menutup telfon dari Aldi, aku langsung menghubungi Melani. Aku mengajaknya untuk menemaniku jalan bareng Aldi, yap tanpa basa-basi Melani langsung menerima tawaranku.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penasaran gak sama apa yang terjadi saat Tara jalan sama Aldi? Tunggu part 3nya aja yaa, sorry kalau bahasanya agak kurang enjoy. Maklum masih tahap pemula, seperti biasa.. Please leave your comment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar