Rabu, 27 Juni 2012

First Love - Part 1

Haii para penghuni blog!! Ini cerita pertama yang gue post, jadi maaf kalau kata-katanya masih acak-acakan. Maklum baru pemula hehe, selamat menikmati...
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PART 1

“Selamat pagi dunia!! Pagi yang indah..” Kataku sambil membuka jendela kamar agar aku dapat melihat cerahnya dunia di pagi hari. Sinar matahari menembus celah-celah kaca kamar dan tembok yang padat penduduk. Pagi ini rumah terasa sepi, tak ada kedua orang tua ku dirumah. 
Aku melangkah keluar dari kamar, ada sosok wanita setengah baya yang tengah berdiri sedang mempersiapkan sarapan pagi. Di meja makan sudah tersusun rapih sepiring nasi goreng dan segelas susu, tanpa basa-basi aku langsung menyambarnya. 

Wanita setengah baya tadi tersenyum saat melihat kedatanganku. “Pagi neng..” Sapa wanita setengah baya itu kepadaku. “Pagi juga, mbok sudah sarapan?” Aku membalas sapaannya dan tersenyum kepadanya.  
“Sudah kok neng, selamat sarapan ya.” Wanita setengah baya tadi mempersilahkanku untuk sarapan. Aku biasa memanggilnya mbok Imah. Ia sudah lama tinggal denganku dan menemaniku sehari-hari di rumah. Rumah akan terasa sepi tanpanya, karena mama dan papa ku tinggal di ausi.. Aku anak tunggal disini.
 
Setelah selesai sarapan, aku kembali ke kamar untuk bersiap-siap. Dalam waktu 10 menit aku sudah berdiri di depan kaca dengan baju yang rapih. Aku menyisir rambut panjangku yang memilik ikal kecil di ujungnya
Aku tak suka berlama-lama untuk berkaca seperti gadis remaja pada umumnya, aku mengenakan seragam kemeja lengan pendek dan rok panjang berwarna abu-abu. Aku menyambar tas ransel berwana coklat yang sudah siap diatas meja belajarku.
Seperti biasa, aku berangkat ke sekolah di antar oleh pak Anton, ia adalah supir yang di percayai oleh keluarga untuk mengantarku. Pak Anton sudah lama bekerja disini, ia sangat ramah denganku. Pagi ini pak Anton mengendarai mobil dengan cepat karena ia takut aku telat sampai di sekolah.

Dengan semangat aku melangkahkan kaki di koridor, aku menyusuri koridor yang ramai dan menaiki tangga. “Taraaaa!!! Tara Adwijoyo!!” suara itu terdengar sangat familiar di telingaku, suara cempreng yang membuat telingaku sakit. Suara itu membuat aku terkaget. 
Aku menengok ke arah suara itu berasal, dan sudah bisa di tebak siapa pemilik suara yang amat sangat cempreng itu. Gadis remaja berambut panjang yang memiliki potongan segi tengah berlari mendekatiku. "Ya? Ada apa?" aku menjawab sapaannya, bukan sapaan tapi tepatnya "teriakan".

“Hehehe gak ada apa-apa kok tar.” Gadis remaja itu menjawab sambil tersenyum.
"Lalu kenapa kamu memanggil namaku sampai teriak begitu?" tanyaku padanya. 
"Abisnya tadi aku manggil dengan pelan kamunya nggak nengok-nengok, yaudah aku teriak aja" jelasnya. Aku biasa memanggilnya Melani, ia sahabat karibku. Aku dan dia duduk sebangku di kelas.

Suasana kelas begitu riuh, semuanya sibuk mengerjakan tugas yang lupa mereka kerjakan.. ya kata "lupa" itu hanya sebuah alasan buat mereka, karena mereka males mengerjakannya dirumah.

Kring.. Kring.. Bel istirahat berbunyi, semua anak di sekolahku berlomba-lomba menuju kantin.

Aku dan Melani bersama-sama menuju kantin, kami membicarakan apa saja yang kita sukai. Koridor sekolah sudah mulai ramai dipenuhi oleh para remaja yang sedang istirahat. Ada yang hanya sedang mengobrol membicarakan tentang apa yang sekarang sedang menjadi trend topic di dunia atau sebagainya.

 Tiba-tiba... Ada seseorang menabrakku! Semua terjadi begitu cepat, aku melihat sekolah ini berputar. Kepalaku semakin pusing, mataku mulai berkunang-kunang. Aku mencium lantai dan rasanya sangat sakit. Seketika aku tidak bisa melihat, semuanya menjadi burem dan semuanya berputar semakin cepat. Dan nooo.. Gelap! 
Aku perlahan-lahan membuka mataku, aku mendengan seseorang berbicara disampingku. "Lo udah sadar? akhirnya.." Terdengar seperti suar laki-laki. 

Aku tidak bisa melihat sosoknya dengan jelas, aku hanya dapat melihatnya tersenyum. Sosoknya semkin jelas dimataku. Laki-laki berambut seditik gondrong, mengenakan celana jeans panjang, kemeja berwarna biru tua yang digulungnya hingga sikut. Hm.. Aku tidak mengenal siapa dia, dan sosoknya sangat asing untukku. Tubuhku terasa sangat sakit, aku berusaha untuk bergerak tapi sulit.

"Sakit ya? Sini gue bantu, maaf tadi gue udah nabrak sampe lo jatoh dan pingsan." kata laki-laki itu. Ada rasa kekhawatiran di wajahnya. Aku tak tahu, sengaja atau tidaknya ia menabrakku.
"Udah tau sakit malah nanya, makanya kalau jalan liat-liat dong. Masa orang segede ini gak keliatan!" Omelku padanya. Aku masih berusaha menahan rasa sakitnya.
"Iya gue salah, gue minta maaf ya. Tadi gue lagi buru-buru, eh malah nabrak lo." jelas laki-laki itu. Terlihat permintaan maaf yang tulus dari wajahnya. Aku hanya tersenyum kepadanya sambil menahan rasa sakit.
"Oh iya, nama gue Aldi. Gue anak baru disini, gue baru pindah dari Amerika. Nama lo siapa?" katanya sambil menjulurkan tangannya.
"Nama gue Tara. Oh anak baru toh, pantesan wajah lo asing." balesku sambil membalas juluran tangannya.
"Lo mau istirahat di UKS aja atau mau gue anter pulang?" tanyanya padaku.
"Gue di UKS aja deh." Jawabku dengan pasrah. Tidak.. sebenarnya aku ingin sekali pulang dan beristirahat disana, tapi apa boleh buat. Badanku masih terasa sangat sakit dan lemas. Jatuh diantara krumunan orang banyak dan mencium lantai adalah hal yang menyakitkan.
"Lo yakin mau di UKS aja? Gak mau pulang? Mendingan lo pulang, terus istirahat di rumah aja. Gue janji akan nganterin lo sampai rumah." tanyanya lagi padaku sambil meyakinkanku.
"Hm.. iya sih, yaudah deh gue pulang aja." Entah kenapa, kata-kata itu keluar dari mulutku. Ya mungkin apa yang aku katakana sesuai dengan hati yang kurasakan. Semoga istirahat di rumah adalah pilihan terbaik agar rasa sakit ini cepat membaik.
"Oke, lo kelas berapa? biar gue yang ngambil tas lo dan anter lo pulang." tanya aldi, dan sekarang bicaranya lebih halus.
"Gue kelas 11 Ipa 1."
"Oke tunggu sebentar ya, gue mau ngambil tas lo sekalian izin sama guru piket." Aldi pergi dari UKS, beberapa detik sosoknya hilang dari pandanganku. Aku menunggunya sambil mendengarkan lagu, tapi tak ada lagu yang bikin aku mood. 15 menit kemudian Aldi datang, ia datang bersama guru piket sambil membawa tasku.

"Kamu sudah baik-baik aja Tara?" tanya bu Ani yang hari ini bertugas menjadi guru piket.
"Sudah kok bu, tapi kepala saya masih pusing." jelasku kepada bu Ani.
"Oke, nanti sampai rumah kamu langsung istirahat aja ya."
"Iya bu." aku bersalaman dengan bu Ani dan pamitan pulang.
"Aldi, kamu antar Tara sampai rumah ya.. jaga dia baik-baik." kata bu Ani pada Aldi. Dan aku hanya kaget mendengar ucapan bu Ani yang bilang "jaga dia baik-baik", emang Aldi siapa gue sampe bu Ani bilang gitu? Yasudah aku sudah bersyukur kalau Aldi mau bertanggung jawab dan mengantarku pulang.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gimana ceritanya? Seru gak? Penasaran gak dengan apa yang terjadi selanjutnya dengan Tara dan Aldi? oke tunggu aja part 2 nya, please leave your comment...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar