Senin, 20 Agustus 2012

First Love - Part 4

Hai para pembaca setia, maaf baru ngepost part 4nya.. langsung baca aja ya, sorry kalau ada typo. SELAMAT MEMBACA^^
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PART 4

Sesampai di tempat makan, Aldi melepaskan gandengannya, dia menarik kursi dan menyuruhku duduk. “Makan yang banyak ya, jangan takut gemuk. Badan lo udah kurus, nanti gue takut lo sakit.” Bisik Aldi pelan di telingaku sambil tersenyum, aku hanya terpaku mendengar bisikkan dia. Aldi duduk di depanku, Adit duduk di samping Aldi dan Melani duduk di sampingku. Kami memesan makanan dan makan bersama. Abis makan, kami pergi ke Time Zone (tempat permainan). “Sepertinya Adit sama Mel udah mulai akrab” gumamku pelan.
Aku mendengar Adit mengajak Melani mencari permainan, “Tar, gue sama Adit mau main disana dulu ya” Melani meminta izin kepadaku.
“Eh tapi nanti gue sama siapa? Bengong kayak anak ilang disini aja gitu?” tolakku pada Melani. Tiba-tiba Melani melirik kearah Aldi sambil tersenyum ke arahku, “kan ada Aldi, lo bisa main sama dia. Dadahh Tara, selamat bersenang-senang.”
“Eh mel.. tunggu, aduh mel lo jahat banget sama gue sih.”
“Di, gue titip Tara ya. Jangan macem-macem sama dia, ajak dia senang-senang ya.” Teriak Melani kepada Aldi. Aldi tidak menyahut teriakan Melani, dia langsung menggandeng tanganku.
“Eh kita mau kemana? Lo mau bawa gue kemana?” Tanyaku pada Aldi.
“Cari permainan yang seru pastinya, lo mau ikut gue atau cuma mau bengong disitu aja?”
“yaudah gue ikut lo, daripada gue bengong disitu kayak anak ilang.”
“Kita main ini, mau enggak?” Tanya Aldi
“Dance? Enggak, Gue gak bisa dance. Main yang lain aja deh.”
“Di coba aja dulu, gampang kok mainnya. Lo injek yang gambarnya sama kayak yang ada di layar, gak susah kan? Kalau lo injek kaki gue enggak apa-apa kok, ayuk mau enggak?”
“hmm.. yaudah deh gue coba”
Yap! Karena aku emang nggak bisa dance, aku berulang-ulang kali jatoh dan amat sangat malu. Akhirnya aku nyerah dan minta ganti permainan lain, Aldi pun menurut.
Setelah dari TimeZone, kami keliling-liling PIM sambil melihat-lihat. Sekarang kami sudah sangat lelah, dan memilih untuk pulang. Aldi dan Adit mengantar aku dan Melani pulang kerumah masing-masing.
Setiba dirumah, aku langsung mandi, makan dan masuk kedalam kamar. Aku berbaring di atas tempat tidur “Hari yang melelahkan, ternyata Aldi orangnya baik juga. gue pikir dia orangnya ngeselin, gak mau bertanggung jawab. Eh tapi kalau diliat-liat, Aldi manis, ganteng. Ya ampun gue mikir apasih.. kok dari tadi Aldi mulu, gak.. enggak.. gue gak boleh suka sama Aldi, kan baru kenal satu hari”. Hpku bunyi.. aku mencari hp ditas yang dari tadi pagi belum aku pegang, kok gak ada? Bunyinya dari mana? Oh ternyata di meja, berarti tadi aku gak bawa hp dong. Aku melihat di layar hp “Melani” hmm.. ada apa ni anak, aku langsung mengangkat telefon dari Mel.
“Iya Mel, ada apa? Kok tumben langsung nelfon gue, tadi kan abis jalan.”
“Gpp Tar, iseng aja hehe. Gimana hari ini? Seru nggak? Gimana tadi sama Aldi?”
“Capek Mel, tapi seru. Kok Aldi? Sama Aldi mah biasa aja.”
“Emang tadi ngapain aja sama Aldi?”
“Nggak ngapa-ngapain, cuma main. Eh lo tadi jahat banget sama gue, main ninggalin gitu aja. Pake bilang gitu sama Aldi lagi, lo ngapain aja sama Adit?”
“Hahahaha maaf Tar, tadi Adit yang ngajak gue. Tapi seru kan main sama Aldi? Adit ngajak gue main dan dia beliin gue es krim.”
“Iya sih seru, tapi kan lo gak bisa ninggalin gue gitu aja. Enak ya main sama Adit sampe di beliin es krim, udah gitu gue di tinggal.”
“Iya maaf Tar, maaf banget ya. Besok-besok gak gitu lagi deh, gue janji.”
Yayaya.. Kalau aku telfonan sama Melani bisa sampai 2 jam lebih. Yap, udah 2 jam aku telfonan sama Melani. Dia menyerah dan alhasil kupingku juga terasa sangat panas. Aku menutup telefon dari Melani dan melempar hp ke tempat tidurku. Seperti biasa, malem ini pasti aku kesepian lagi. Seketika capekku hilang saat melihat bintang-bintang di langit, aku membayangkan betapa indahnya bila bisa melihat bintang lebih dekat lagi. Tiba-tiba bunyi hp membuyarkan lamuanku, aku meraih hp yang tadi aku lempar ke tempat tidur. Aku terkejut melihat nama yang ada di layar hpku “Aldi? Ngapain dia nelfon?” gumamku.
“Ada apa nelfon gue?”
“Kenapa? Emangnya enggak boleh? Atau lagi sibuk”
“Hm.. enggak kok, boleh-boleh aja”
“Yaudah, Gimana hari ini menurut lo? Seru nggak?”
“Iya seru kok. By the way thanks ya buat hari ini”
“Iya sama-sama, itukan sebagai permintaan maaf gue karena udah ngebuat lo jatoh dan sakit”
“Iyaa”
“Hm.. Senin gue udah masuk dan belajar kayak kalian semua”
“Serius? Welcome ya, temennya baik-baik semua kok.”
“Iya makasih ya, hm..”
“Kenapa di?”
“Hmm.. eh gak jadi deh, gak apa-apa kok”
"Yaudah, gue capek di, gue juga ngantuk. Gue tidur dulu ya.”
“Iya, bye. Selamat malam Tara.”
“Bye..” aku mematikan telefonnya.
Sebenernya aku belum ngantuk dan belum mau tidur, tapi enggak enak kalau ngobrol sampai malam.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mau tau bagaimana sikap mereka selama di sekolah? kepo? tunggu part selanjutnya ya, maaf kalau ada yang gak nyambung kata-katanya dan ada typo. Terimakasih sudah membaca^^