Sabtu, 22 September 2012

First Love - Part 5

Hai guys! Sorry ya baru post lagi nih, maklum anak SMA lagi sibuk menghadapi ujian hehe^^ pada kepo gak nih? Ya karena gue baik hati, rajin menabung dan tidak sombong, langsung aja deh baca ceritanya, tapi maaf ya kalau ada typo dan ceritanya agak gak nyambung.. Maklum masih tahap pemula. HAPPY READING GUYS!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PART 5

Hari senin! “Mengapa hari ini harus ada? Sangat merusak liburan!” Mungkin itu yang ada dipikiran temen-temen aku saat ini, tapi aku sangat semangat menghadapi hari ini, nggak tau apa yang akan ku hadapi hari ini nanti di sekolah. Semoga kejadian beberapa hari yang lalu enggak akan terulang di hari ini. Aku bangun dari tempat tidur dan cepat-cepat menyambar handukku yang ku taruh di dekat kamar mandi, aku bergegas masuk ke kamar mandi. Karena aku emang nggak suka dandan dan tampil apa adanya, jadi dalam waktu 20 menit aku sudah siap menggunakan seragam. Aku berlari menuruni tangga dan menghampiri meja makan, seperti biasa di meja makan sudah tersusun rapih sarapan untuk ku. Selesai makan, aku langsung menuju mobil dan berangkat ke sekolah.
Sesampai di kelas, aku sudah melihat Melani duduk dengan manis di sebelah bangku ku yang tepatnya itu tempat bangkunya. Yap! Enggak salah lagi, aku memang sebangku dengan Melani.
Kring… Kring… Kring… Bel berbunyi! Tanda masuk dan waktu pelajaran di mulai, hari ini sekolah ku tidak melaksanakan upacara bendera.. Aku enggak tau alasannya kenapa, mungkin guru-guru takut item karena sekarang walaupun masih pagi tapi matahari sudah muncul dengan asiknya. Mungkin matahari itu bosen keluar siang mulu, dan mau merasakan terbit di pagi hari. Ya.. matahari itu bukan urusanku. Karena sekolah tidak melaksanakan upacara, so pasti setiap kelas ramai udah kayak pasar di pagi hari yang di buru oleh para kaum wanita yang rata-ratanya adalah para ibu-ibu. Tiba-tiba aku dan teman-teman mendengar suara langkah kaki yang semakin dekat ke arah kelasku, kami semua pun langsung duduk manis di bangku masing-masing.
“Selamat pagi murid-murid!” Sapa kepala sekolah dengan suara khasnya yang sangat merdu
“Pagi bu..” balas anak murid di kelasku.
“Ibu punya kabar gembira buat kalian semua.. Kalian kedatangan teman baru.” Seketika keadaan kelasku menjadi ramai kembali, semuanya saling bertanya-tanya “anak baru? Siapa?”
“Oke, Ibu akan memperkenalkannya pada kalian.” Lanjut kepala sekolah
“Ayuk nak masuk..” Kata kepala sekolah kepada anak baru itu. Aku semakin penasaran siapa anak baru itu, jangan-jangan… Pelan-pelan anak baru itu memasuki kelasku.
“Halo teman-teman! Nama saya Aldi Vins Rainda Putra, biasa di panggil Aldi. Saya pindahan dari Amerika.”
Aldi?? Ternyata perasaan aku benar, anak baru itu Aldi, orang yang waktu itu nabrak aku dan mengajakku jalan. Kenapa anak barunya harus Aldi? Oke berfikir positif ra! Siapa tau Aldi emang baik dan enggak sejahat yang kamu kira.
“Tara.” Tiba-tiba kepala sekolah memanggilku
“Iya bu.” Jawab ku
“Karena dia anak baru, dan harus banyak menyesuaikan pelajaran, dia duduk paling didepan  ya sama kamu. Melani pindah duduk di belakang kamu. Dan karena kamu paling pinter, kamu ajarin Aldi ya pelajaran yang dia nggak ngerti.” Jelas kepala sekolah. Aku hanya kaget dan terbengong mendengar ucapan kepala sekolah itu. Aku nggak tau mau jawab apa lagi, aku hanya bisa menjawab “Iya bu.” Dan Melani langsung pindah tempat duduk dengan pasrah, lalu Aldi duduk di sebelah ku. Selama pelajaran berlangsung, Aldi tidak banyak bicara atau bertanya padaku.
Saatnya istirahat pun tiba.. Aku merapihkan buku yang ada di atas mejaku agar terlihat lebih rapih dan mengajak Melani pergi ke kantin.
“Tar, lo mau kemana?” Kata Aldi
“Gue mau ke kantin, kenapa?”
“Lo disini aja tar, temenin gue. Gue kan masih anak baru, nggak ada yang gue kenal disini.”
“Yah di, gue laper. Lo mau ikut gue sama Melani ke kantin gak?”
“Yaudah deh gue ikut kalian aja.”
Akhirnya Aku, Aldi dan Melani pergi ke kantin. Saat keluar kelas, tiba-tiba ada seseorang di belakangku memanggil. “Tara! Melani!” Kami spontan berbalik badan.
“Ya?” jawab aku dan Melani secara bersamaan. Ternyata Siska, anak yang dikenal sombong di sekolahku dan banyak teman yang tidak suka padanya. Tapi dia kemana-mana selalu berduaan sama Rere, sahabatnya yang setia mendengar keluh kesah dia. Tapi anehnya, kali ini Siska tidak bersama Rere.
“Nggak apa-apa, kalian mau kemana?” Tanya Siska. Tumben banget Siska nanyain aku dan Mel mau kemana, biasa dia cuek banget dan selalu buang muka kalau aku sapa. Dia mengkedipkan mata ke arah ku dan Mel lalu melirik kearah Aldi sambil tersenyum manja sama Aldi. Ya aku tau maksud Siska apa, pasti dia mau nanya siapa orang yang asing ini di mata dia. Dia berbisik ke aku “Tar, itu siapa? Kok gue gak pernah liat? Ganteng banget! Kenalin dong sama gue”
“Oh iya, gue lupa Sis. Ini Aldi, dia Anak baru di sekolah kita. Aldi, ini Siska.” Kataku sambil memperkenalkan mereka satu sama lain.
“Aldi.” (menjulurkan tangan)
“Gue Siska, oh iya kalian pasti mau ke kantin! Gue ikut ya.” (membalas juluran tangan Aldi)
“Yaudah.” Jawabku
“By the way Rere mana? Kok tumben lo sendirian? Biasanya lo sama Rere kemana-mana berduaan udah kayak anak kembar.” Cerocos Melani
“Gue gak tau Rere kemana, ngapain sih mikirin dia. Udah yuk kita ke kantin aja, nanti Rere juga nongol.” Jawab Siska dengan ketus. Siska langsung menggandeng tangan Aldi dengan manja, dan aku melihat kalau Aldi sangat risih dengan sikap Siska yang seperti itu karena Aldi berulang-ulang kali berusaha melepaskan gandengan Siska. Setiba di kantin, sebelum duduk kami memesan makanan terlebih dahulu. Kami memilih tempat duduk yang strategis, yaitu di pojok kantin yang tempat duduknya di kelilingi bunga mawar yang cantik. Aku sama Mel sangat suka makan di tempat ini, karena suasananya lebih tenang. Aldi langsung buru-buru duduk di sampingku, tapi Siska langsung menggeser sampai aku tidak kebagian tempat duduk. Akhirnya aku pindah duduk di samping Melani dan depan-depanan sama Aldi. Sehabis selesai makan, kami pun balik ke kelas sebelum bel masuk berbunyi. Saat menuju ke kelas, Rere datang dan mengajak Siska entah tau kemana. Aldi langsung mendekatiku dan berkata “Tar, dia siapa sih? Gue risih banget sama dia yang kayak tadi, keganjenan banget!”
“Dia emang anaknya kayak gitu di, suka ngedeketin anak baru cowok yang cakep.”
“Apa? Lo bilang gue cakep? Ehem..”
“Eh enggak, bukan gitu maksud gue. Aduh salah ngomong kan gue.”
“Yaudahlah ngaku aja kalau gue cakep, susah emang kalau orang cakep hahaha.”
Mel berjalan dengan cepat sampai aku dan Aldi ketinggalan lumayan jauh. Aku dan Aldi bercanda-canda sepanjang koridor sampai masuk ke kelas.
 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gimana guys ceritanya? masih kepo gak? atau udah gak kepo? atau kalian makin kepo? Pasti kepolah ya nunggu cerita selanjutnya, tungguin aja ya.. jangan bosen nungguin gue ngepost selanjutnya ya. Yuk sekarang follow blog gue dan kalian bisa comment ceritanya gimana. Terimakasih sudah membaca^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar